aku tidak berharap seperti ini, apa yang ku inginkan apa yang ku harapkan tak pernah seperti ini. aku berdoa aku menangis semua dalam kesendirian, tk ada yang tau pasti tak ada yang menghibur. mengapa selalu saja mengalah pada sebuah keegoisan ? selalu saja egois yang menang, apa dia tak pernah memikirkan seonggok hai yang hanya ingin mengecap indahnya kebahagiaan kebersamaan ?
aku bahkan iri pada seekor anak kelinci, dia tersenyum senang, bermain dengan gembira, bersama saudaranya bersama teman seperjuangannya sejak lahir, berjuang bersama untuk kehidupan, berjuang bersama dalam senyuman, berjuang bersama dalam tawa, berjuang bersama dalam riang melompat senang
aku hanya menyelami khayalku sendiri, memikirkan hal indah sampai aku sendiri merasa lelah dan tertidur. aku tersenyum bersama mimpi, dihiasi air di sekujur wajahku, aku senang aku gembira. namun saatku tersadar kembali kenyataan menamparku angin berkata padaku saatnya untuk bangun. aku tak mau, berusaha keras tak mau, aku ingin kembali berkhayal kembali bermimpi
aku bersyukur Tuhan menciptakan rasa, terlebih Tuhan sering menciptakan rasa sedih, terpukul, tertekan ataupun hambar. karena dengan itu semua aku bisa merasakan hatiku tak sekeras baja jadinya, dan aku pun dapat tampak tersenyum senang penuh kepuasan ketika rasa itu menghilang, ketika terganti dengan rasa senang, terganti dengan rasa gembira. aku belajar dari apa yang ku rasakan dan aku menulis dari apa yang ku rasakan pula
widya_sp