Ketika semua kenangan hanyalah sebuah mimpi indah
Tak ada kata terucap oleh bibir
Hanya seuntai kekecewaan yang melanda hati
Dan memecah ombak tepi pantai
Ketika mimpi hanyalah sebuah kenangan semu
hati meronta keras
Tuk kembali dalam mimpi itu
Raga yang hilang dalam mimpi
Dan kembali dalam nyata
Hanyalah setitik harapan masa lalu
Tak dapat terwujudkan dan kembali melara
Dalam seberkas cinta yang indah
Terbalas dengan cinta semu
Bagai bayang tak bertuan
Kembali hilang dalam lara
Mimpi dan kenangan
Hanya seutas kesedihan belaka
Tak ada yang tau keadaan mimpi
Yang hilang menjadi kenangan semu itu
Dan membuat diriku semakin jelas
Dalam kesedihan
widya_sp
Jumat, 04 Desember 2009
Senin, 19 Oktober 2009
puisi,,puisi,,puisi,,
Aku tak bisa berkata apa-apa, ketika semuanya tak seindah dulu
mencari jawaban yang ku tunggu
menanti jawaban yang tak pasti
Namun hilang di terpa angin,,
Tak bisa aku mengungkapkan semuanya
Meluapkan perasaan yang ku rasakan dengan segenap jiwaku
Tak bisa aku menghilangkannya,,yang ada hanya ia semakin berkembang
Aku tak tau perasaan ini gimana adanya
Gimana statusnya atau gimana rasanya
Aku tak bisa membayangkan bagaimana ini menjadi seperti ini
Aku hilang bagaikan bayangan tak bersinar
Hilang,,Hilang,,Hilang,,
widya_sp
Aku tak bisa berkata apa-apa
Aku tak bisa mengeluarkan apa-apa
semuanya terkubur dalam-dalam di relung hatiku yang hampir hancur
Terkubur dalam memori masa lau,,selamanya seperti ini
tak ubahnya seorang yang lemah
aku hanya bisa duduk diam menunggu semuanya berubah
menunggu bagaimana semuanya menjadi lebih baik
menunggu bagaimana ini menjadi lebih mudah untuk dijalani
Aku tak tau bagaimana ini akan berakhir
aku tak tau bagaimana kau melaju ke depan untuk meneruskan langkah demi langkah hidupku untuk bertahan
bertahan dari semua ketidak pastian
bertahan dari semua keraguan
bertahan dari hidupku yang menyedihkan
dan bertahan dari tantangan & rintangan......
bintangq takkan pernah menghilang dan takkan pernah pergi menjauh tuk ttp bersamanya
bintangq adlh cahayaq yg kan trus bersinar sampai tak ada satupun cahaya yang bersinar
takkan pernah ada yg bisa menggantikan bintang yg telah ada dan bersemi dlm langit2 hati
bintang yg telah mendiami kerajaan cinta
dan terus menyertai hati yg tlah lara
cinta adlh bunga yg kan terus mekar dan berkembang dgn warna keindahan yg trus bersemi
bunga2 yg trus menghiasi taman hati yg kosong menjadi sebuah taman yg lebih dri indah
di sini aq hanya sebuah pohon yg tek berbuah, sehingga tak satupun se2org kan mendekat tuk meraih tangkaiq yg ringkih hanya tuk sekedar merasakan buahq yg manis dan menikmati keindahan bunga2q yg bersemi
yg ada hanyalah seberkas harapan tuk menikmati bintangq yg terlanjur menyinari hari2q di kala malam dan menjadi bahagian dari hidupq di kala aq sdg kesepian...
mencari jawaban yang ku tunggu
menanti jawaban yang tak pasti
Namun hilang di terpa angin,,
Tak bisa aku mengungkapkan semuanya
Meluapkan perasaan yang ku rasakan dengan segenap jiwaku
Tak bisa aku menghilangkannya,,yang ada hanya ia semakin berkembang
Aku tak tau perasaan ini gimana adanya
Gimana statusnya atau gimana rasanya
Aku tak bisa membayangkan bagaimana ini menjadi seperti ini
Aku hilang bagaikan bayangan tak bersinar
Hilang,,Hilang,,Hilang,,
widya_sp
Aku tak bisa berkata apa-apa
Aku tak bisa mengeluarkan apa-apa
semuanya terkubur dalam-dalam di relung hatiku yang hampir hancur
Terkubur dalam memori masa lau,,selamanya seperti ini
tak ubahnya seorang yang lemah
aku hanya bisa duduk diam menunggu semuanya berubah
menunggu bagaimana semuanya menjadi lebih baik
menunggu bagaimana ini menjadi lebih mudah untuk dijalani
Aku tak tau bagaimana ini akan berakhir
aku tak tau bagaimana kau melaju ke depan untuk meneruskan langkah demi langkah hidupku untuk bertahan
bertahan dari semua ketidak pastian
bertahan dari semua keraguan
bertahan dari hidupku yang menyedihkan
dan bertahan dari tantangan & rintangan......
bintangq takkan pernah menghilang dan takkan pernah pergi menjauh tuk ttp bersamanya
bintangq adlh cahayaq yg kan trus bersinar sampai tak ada satupun cahaya yang bersinar
takkan pernah ada yg bisa menggantikan bintang yg telah ada dan bersemi dlm langit2 hati
bintang yg telah mendiami kerajaan cinta
dan terus menyertai hati yg tlah lara
cinta adlh bunga yg kan terus mekar dan berkembang dgn warna keindahan yg trus bersemi
bunga2 yg trus menghiasi taman hati yg kosong menjadi sebuah taman yg lebih dri indah
di sini aq hanya sebuah pohon yg tek berbuah, sehingga tak satupun se2org kan mendekat tuk meraih tangkaiq yg ringkih hanya tuk sekedar merasakan buahq yg manis dan menikmati keindahan bunga2q yg bersemi
yg ada hanyalah seberkas harapan tuk menikmati bintangq yg terlanjur menyinari hari2q di kala malam dan menjadi bahagian dari hidupq di kala aq sdg kesepian...
Jumat, 16 Oktober 2009
BINTANG YANG TELAH HILANG
Bintangku yang dulu bersinar
Kini telah menghilang
Bintang yang selama ini kutunggu
dan kuharapkan
Kini telah pergi meninggalkanku dalam kegelapan
Aku telah memilih bintang itu
Aku telah memilih bintang itu untuk menerangi hatiku dengan sinar
Yang ia pancarkan
Bintang terang, indah dan menyejukkan hati
Kini telah menjauh
Menghilang di tengah kegelapan malam
Menghilang di antara awan-awan gelap
Dan lenyap terbawa angin malam yang
Dingin dan menusuk kulit hingga tulangku
Aku tak tau harus bagaimana
Aku bingung melakukan apa
Semua yang telah terjadi padaku
Membuatku tak bisa berkata apa-apa
Membuatku termenung dan menangis dalam lamunanku
Jalannya waktu
Mengikis perasaan hingga tak satupun tersisa
Mengikis perasaan yang ada
Menjadi serpihan-serpihan debu yang telah lenyap
Entah ke mana
Mungkinkah aku akan sendiri ??
Mungkinkah bintang itu akan pergi selama-lamanya
Dan tak pernah melihatku untuk sedetikpun
Mungkinkah malamku akan gelap dan dingin
Dengan tiadanya bintangku ??
Tak taukah ia aku menunggu di sini ??
Entahlah...
widya_sp
Kini telah menghilang
Bintang yang selama ini kutunggu
dan kuharapkan
Kini telah pergi meninggalkanku dalam kegelapan
Aku telah memilih bintang itu
Aku telah memilih bintang itu untuk menerangi hatiku dengan sinar
Yang ia pancarkan
Bintang terang, indah dan menyejukkan hati
Kini telah menjauh
Menghilang di tengah kegelapan malam
Menghilang di antara awan-awan gelap
Dan lenyap terbawa angin malam yang
Dingin dan menusuk kulit hingga tulangku
Aku tak tau harus bagaimana
Aku bingung melakukan apa
Semua yang telah terjadi padaku
Membuatku tak bisa berkata apa-apa
Membuatku termenung dan menangis dalam lamunanku
Jalannya waktu
Mengikis perasaan hingga tak satupun tersisa
Mengikis perasaan yang ada
Menjadi serpihan-serpihan debu yang telah lenyap
Entah ke mana
Mungkinkah aku akan sendiri ??
Mungkinkah bintang itu akan pergi selama-lamanya
Dan tak pernah melihatku untuk sedetikpun
Mungkinkah malamku akan gelap dan dingin
Dengan tiadanya bintangku ??
Tak taukah ia aku menunggu di sini ??
Entahlah...
widya_sp
Kebohongan Yang Terungkap
Nie kisah cekula ku yang kedua,,,hmmm...mikir dulu,,ada pa lagi ya di cekula....????
AHA!!!! hehehehe...yang pertama kan udah baikan tuh semuanya, kita dengan sang Nina dah jadi temen lagi walaupun menurut aku itu semua belum selesai karna masih ada yg belum di bicarakan, tapi yah aku biarkan saja, toh sekarang aku juga gax inget lagi apa itu......(huh dasar nenek2 pikun...)
Waktu itu aku dan kedua temanku baru mengikuti UKT, yah ujian kenaikan tingkat untuk pencak silat, di cekula kami atau cekula muhammadiyah lain menyebutnya tapak suci. Ya udah kita ikutin itu selama 2 hari 1 malam. Nah waktu kita mulai cekula hari seninnya, aq dan kedua temanku Ulfa dan Iga tuh ngerasa ada yang aneh di kelas, kayaknya pada ngejauhin kita gitu. awaknya kita masak bodoh mungkin cuma perasaan kita doang, tapi lama-kelamaan itu bikan cuma perasaan biasa mereka memang benar-benar kayak ngejauhin kita gitu....semacam ada rahasia yang mereka sembunyikan dari kami. Beberapa hari kemudian, tiba-tiba mereka,,Nina, Nisa, Zaza dan atu lagi Ela pengen ngajak buka-bukaan (nih buka2an tuk saling jujur,,bukan buka2an yg laen,,,)ya udah kita semua termasuk Iga ikut dalam kontes "'lho'" eh dalam acara buka-bukaannya. Ulfa udah punya firasat dia jugak udah kasih tau ke akuh soalnya soal firasatnya itu dia bakal ditanya soal apa, akuhnya deg-degan salah-salah ntar aku lagi yang ditanyak macem-macem sama mereka...
Nah tibalah disaat-saat yang menegangkan itu, kita mulai buka-bukaannya di markas kita (yah lebay markas,,,wong di bawah menara mesjid deket cekula kok,,trus ada kerandanya lagi,,,,) ya udah saling tanyak-tanyaan deh tuh,,aku sih diem aja soalnya akuh dah deg-degan, takut ajah kalau orang itu salah paham mengenai sesuatu terhadapku kan susah ntar, makanya akuh diem aja. Ela peserta dari acara tersebut tiba-tiba bersuara dan bilang kepada kami semua yang mengagetkan bagiku dan membuat jantungku makin berdetak kencang,,yupzzz dia tiba-tiba nanyak "siapa yang merasa punya kebohongan yang besar,,(yah gitu lah kata-katanya kurang lebih...)III WAWWWW......awalnya sih kagak tau ya, heran-heran gitu padahal kan dah jelas si Ulfa dah bilang tadi salah satu masalahnya ya itu,dia berbohong sesuatu, trus dia ternyata jugak berbuat beberapa macam kesalahan yang membuat semua jadi salah paham, salah satunya nyinggung masalah kemaren yang kita semua pada musuhin Nina, kayaknya buka-bukaan itu dijadiin ajang balas dendam tuh ama Nina buat nyerbu Ulfa dengan pernyataannya yg kadang ada yang menyakitkan jugak mungkin bagi dia. Kalau yang nyinggung masalah kemarin itu, karma dia sampai nuduh Dilla sebagai bawa sial atau inti dari permasalahan dari semua ini, so pasti semua yang udah tau kedok dia marah dan kecewa sama Ulfa, ditambah lagi dengan kebohongan-kebohongan dia yang laen yang mungkin belum ku ketahui semuanya.
Awalnya aku pikir itu semua dia lakuin karna ada alasannya, dia berbohong karena ada sesuatu yang membuat dia harus terpaksa berbohong. Karna setelah selesai semua (padahal aku pikir sih belum selesai semua soalnya belum keluar semuanya sich…masih ada yang disimpen-simpen)dia sempat meneteskan air matanya sedikit. Disitulah kita mulai terpecah belah, kubu Nina dan Kubuku dengan Ulfa ditambah satu orang lagi dengan kami yakni Iga. Ya udah karna kita pikir Ulfa gax sengaja dengan semua itu, jadi kita sedikit gax sukak dengan apa yang mereka lakukan. Dari situ aku dan Iga mulai mau ngatur strategi untuk membantu semuanya agar menjadi lebih baik dan gax berantakan, tapi itu semua gak ada yang jalan.
Akhirnya kubu Nina meminta untuk kembali menggelar acara buka-bukaan lagi, tapi kali ini tanpa Iga. Ya udah kita terima. Kita menggelar kembali acara itu, dimulai lagi acara debat-debatannya, dan dari situ aku tau ternyata kesalahan dia sudah begitu banyak dan fatal. Dari situ aku mulai memikirkan semuanya, dari situ aku mulai untuk berpikir mana yang salah dan mana yang benar. Aku mulai tanya sama guru lesku, apa pendapat dia tentang masalah yang seperti ini. Dia bilang, kalau bohongnya sudah keteraluan mending jauhin aja,,,ya udah aku mulai membatasi jarak kedekatan aku dengannya. Tetapi aku gak ikut musuhin dia seperti yang lain, aku netral ajah dengan semua ini, karna netral adalah pilihan terbaik yang bias aku ambil dalam masalah ini. Karna sesungguhnya aku jugak gak ngerti dengan jelas dengan jelas tentang masalah ini.
AHA!!!! hehehehe...yang pertama kan udah baikan tuh semuanya, kita dengan sang Nina dah jadi temen lagi walaupun menurut aku itu semua belum selesai karna masih ada yg belum di bicarakan, tapi yah aku biarkan saja, toh sekarang aku juga gax inget lagi apa itu......(huh dasar nenek2 pikun...)
Waktu itu aku dan kedua temanku baru mengikuti UKT, yah ujian kenaikan tingkat untuk pencak silat, di cekula kami atau cekula muhammadiyah lain menyebutnya tapak suci. Ya udah kita ikutin itu selama 2 hari 1 malam. Nah waktu kita mulai cekula hari seninnya, aq dan kedua temanku Ulfa dan Iga tuh ngerasa ada yang aneh di kelas, kayaknya pada ngejauhin kita gitu. awaknya kita masak bodoh mungkin cuma perasaan kita doang, tapi lama-kelamaan itu bikan cuma perasaan biasa mereka memang benar-benar kayak ngejauhin kita gitu....semacam ada rahasia yang mereka sembunyikan dari kami. Beberapa hari kemudian, tiba-tiba mereka,,Nina, Nisa, Zaza dan atu lagi Ela pengen ngajak buka-bukaan (nih buka2an tuk saling jujur,,bukan buka2an yg laen,,,)ya udah kita semua termasuk Iga ikut dalam kontes "'lho'" eh dalam acara buka-bukaannya. Ulfa udah punya firasat dia jugak udah kasih tau ke akuh soalnya soal firasatnya itu dia bakal ditanya soal apa, akuhnya deg-degan salah-salah ntar aku lagi yang ditanyak macem-macem sama mereka...
Nah tibalah disaat-saat yang menegangkan itu, kita mulai buka-bukaannya di markas kita (yah lebay markas,,,wong di bawah menara mesjid deket cekula kok,,trus ada kerandanya lagi,,,,) ya udah saling tanyak-tanyaan deh tuh,,aku sih diem aja soalnya akuh dah deg-degan, takut ajah kalau orang itu salah paham mengenai sesuatu terhadapku kan susah ntar, makanya akuh diem aja. Ela peserta dari acara tersebut tiba-tiba bersuara dan bilang kepada kami semua yang mengagetkan bagiku dan membuat jantungku makin berdetak kencang,,yupzzz dia tiba-tiba nanyak "siapa yang merasa punya kebohongan yang besar,,(yah gitu lah kata-katanya kurang lebih...)III WAWWWW......awalnya sih kagak tau ya, heran-heran gitu padahal kan dah jelas si Ulfa dah bilang tadi salah satu masalahnya ya itu,dia berbohong sesuatu, trus dia ternyata jugak berbuat beberapa macam kesalahan yang membuat semua jadi salah paham, salah satunya nyinggung masalah kemaren yang kita semua pada musuhin Nina, kayaknya buka-bukaan itu dijadiin ajang balas dendam tuh ama Nina buat nyerbu Ulfa dengan pernyataannya yg kadang ada yang menyakitkan jugak mungkin bagi dia. Kalau yang nyinggung masalah kemarin itu, karma dia sampai nuduh Dilla sebagai bawa sial atau inti dari permasalahan dari semua ini, so pasti semua yang udah tau kedok dia marah dan kecewa sama Ulfa, ditambah lagi dengan kebohongan-kebohongan dia yang laen yang mungkin belum ku ketahui semuanya.
Awalnya aku pikir itu semua dia lakuin karna ada alasannya, dia berbohong karena ada sesuatu yang membuat dia harus terpaksa berbohong. Karna setelah selesai semua (padahal aku pikir sih belum selesai semua soalnya belum keluar semuanya sich…masih ada yang disimpen-simpen)dia sempat meneteskan air matanya sedikit. Disitulah kita mulai terpecah belah, kubu Nina dan Kubuku dengan Ulfa ditambah satu orang lagi dengan kami yakni Iga. Ya udah karna kita pikir Ulfa gax sengaja dengan semua itu, jadi kita sedikit gax sukak dengan apa yang mereka lakukan. Dari situ aku dan Iga mulai mau ngatur strategi untuk membantu semuanya agar menjadi lebih baik dan gax berantakan, tapi itu semua gak ada yang jalan.
Akhirnya kubu Nina meminta untuk kembali menggelar acara buka-bukaan lagi, tapi kali ini tanpa Iga. Ya udah kita terima. Kita menggelar kembali acara itu, dimulai lagi acara debat-debatannya, dan dari situ aku tau ternyata kesalahan dia sudah begitu banyak dan fatal. Dari situ aku mulai memikirkan semuanya, dari situ aku mulai untuk berpikir mana yang salah dan mana yang benar. Aku mulai tanya sama guru lesku, apa pendapat dia tentang masalah yang seperti ini. Dia bilang, kalau bohongnya sudah keteraluan mending jauhin aja,,,ya udah aku mulai membatasi jarak kedekatan aku dengannya. Tetapi aku gak ikut musuhin dia seperti yang lain, aku netral ajah dengan semua ini, karna netral adalah pilihan terbaik yang bias aku ambil dalam masalah ini. Karna sesungguhnya aku jugak gak ngerti dengan jelas dengan jelas tentang masalah ini.
Selasa, 13 Oktober 2009
Cerita Cekula
hmmmm......karna yg paling seru nulis all about temen2 d sekulah jadi kali nie nulis tu aja dulu ah....
waktu pertama mau masuk smp, beuhhhh senengnya minta ampun, tapi belum melewati masa2 sulit disaat banyak masalah yg menghadang,,tapi yah seru jugak lah......
Kalau waktu kelas satu sih enjoy2 ja lagi masa seneng2 gitu satu sama lain karna masih baru kali ya, tapi waktu di kelas 2nya kita baru ngadepin benjibun masalah.
Pertama
Waktu awal masuk kelas 2 kita kedatangan murid baru dari Riau, namanya Dilla, awalnya menurut aq sih biasa2 aja, jadi kita ajak ngobrol macem2 bla,,bla,,bla,, Beberapa hari kemudian gax tau asalnya salah satu temenku tuh ngerasa ada yang berubah dari teman sebangkuku, Nina. Aq heran awalnya dari mane berubahnya, eh lama2 kemakan juga tuh ama omongannya Nina emang sedikit berubah pikirku waktu itu. Hmmm...temenku yg ngerasa Nina berubah tu namanya Ulfa, aq dan temen2 lain tuh pada percaya dan ngerasa begitu pula, ya udah kita jadi ngerasa males gitu deket2 sama dia. Nah kita tuh nyangka dia berubah karena dia waktu itu baru jadian sama temen sekelasku (biasalah hehehehe remaja), jadi salah satu temenku yang lain nanyak kalau dia disuguhkan pertanyaan "Pacar atau Sahabat" mana yg dia pilih, denger informasi karna waktu itu aku gax terlibat dalam prcakapan itu jadi aku taunya dari mereka ja,denger informasi katanya dia bilang " kalau sahabatnya kayak kalian mending aku milih pacar", pastilah yang lain pada ngambek n marah2 gitu, kesannya kan mereka kayak gax dianggep gitu.
Nah mulai saat itu persengketaan mulai terjadi. Yah aku juga ikut-ikutan karena terpancing emosi, kita mulai saling sindir2 gitu, aku jadi suka nyanyi2 sendiri tentang persahabatan untuk nyindir dia. Sampai waktu kita lagi heboh2 dengan sindiran masing2 dia tuh sampek nangis, yang lain pada biasa aja malah makin kesel sama dia, tapi waktu itu juju2 aku gax tega liat dia nangis kayak gitu, sampek aku sama salah satu temenku berdebat karena aku nyuruh mereka menghentikan semua itu. Tapi akhirnya perdebatan terus berlanjut.
Dia yang mulai dia yang akhiri, yupzzz,, si Ulfa itu ingin mengakhiri semuanya pada akhirnya, karena dia ngerasa itu semua tuh salah dia, si Nina seperti itu karena alah dia juga makanya dia mau untuk meminta maaf sama Nina, aku??? yah ikut, karena dari awal kan aku jugak pengen baikan sama dia walau sebenernya masih sebel sama dia. Akhirnya kita bedua baikan sama dia, kecuali seorang temenku yang bekum bisa maafin dia. yah kita berusaha buat membujuk dia untuk baikan sama Nina.
Masalah selesai. Tapi setelah semua itu, ternyata Nina masih belum puas dengan penyataan kami kalau dia tuh berubah, akhirnya dia menceritakan semuanya padaku, unek2nya yang selama ini ada di keluarinnya sama aku, aku sih gax bisa membantah karena ternyata semuanya hanya kesalah pahaman aja. Karena dulu aku, Nina dan Ulfa termasuk temen deket juga sewaktu kelas satu, tapi waktu di kelas 2 Nina merasa ada yang aneh karen kita tuh pisah, dia lebih deket sama Nisa temenku yg paling telat maapan ma dia, dia ngerasa si Ulfa tuh kayak kacang lupa sama kulitnya aja, eh si Ulfa malah berpikir laen kan jadinya serba salah....
Da deh segitu dulu, ntar nyambung lagi....
waktu pertama mau masuk smp, beuhhhh senengnya minta ampun, tapi belum melewati masa2 sulit disaat banyak masalah yg menghadang,,tapi yah seru jugak lah......
Kalau waktu kelas satu sih enjoy2 ja lagi masa seneng2 gitu satu sama lain karna masih baru kali ya, tapi waktu di kelas 2nya kita baru ngadepin benjibun masalah.
Pertama
Waktu awal masuk kelas 2 kita kedatangan murid baru dari Riau, namanya Dilla, awalnya menurut aq sih biasa2 aja, jadi kita ajak ngobrol macem2 bla,,bla,,bla,, Beberapa hari kemudian gax tau asalnya salah satu temenku tuh ngerasa ada yang berubah dari teman sebangkuku, Nina. Aq heran awalnya dari mane berubahnya, eh lama2 kemakan juga tuh ama omongannya Nina emang sedikit berubah pikirku waktu itu. Hmmm...temenku yg ngerasa Nina berubah tu namanya Ulfa, aq dan temen2 lain tuh pada percaya dan ngerasa begitu pula, ya udah kita jadi ngerasa males gitu deket2 sama dia. Nah kita tuh nyangka dia berubah karena dia waktu itu baru jadian sama temen sekelasku (biasalah hehehehe remaja), jadi salah satu temenku yang lain nanyak kalau dia disuguhkan pertanyaan "Pacar atau Sahabat" mana yg dia pilih, denger informasi karna waktu itu aku gax terlibat dalam prcakapan itu jadi aku taunya dari mereka ja,denger informasi katanya dia bilang " kalau sahabatnya kayak kalian mending aku milih pacar", pastilah yang lain pada ngambek n marah2 gitu, kesannya kan mereka kayak gax dianggep gitu.
Nah mulai saat itu persengketaan mulai terjadi. Yah aku juga ikut-ikutan karena terpancing emosi, kita mulai saling sindir2 gitu, aku jadi suka nyanyi2 sendiri tentang persahabatan untuk nyindir dia. Sampai waktu kita lagi heboh2 dengan sindiran masing2 dia tuh sampek nangis, yang lain pada biasa aja malah makin kesel sama dia, tapi waktu itu juju2 aku gax tega liat dia nangis kayak gitu, sampek aku sama salah satu temenku berdebat karena aku nyuruh mereka menghentikan semua itu. Tapi akhirnya perdebatan terus berlanjut.
Dia yang mulai dia yang akhiri, yupzzz,, si Ulfa itu ingin mengakhiri semuanya pada akhirnya, karena dia ngerasa itu semua tuh salah dia, si Nina seperti itu karena alah dia juga makanya dia mau untuk meminta maaf sama Nina, aku??? yah ikut, karena dari awal kan aku jugak pengen baikan sama dia walau sebenernya masih sebel sama dia. Akhirnya kita bedua baikan sama dia, kecuali seorang temenku yang bekum bisa maafin dia. yah kita berusaha buat membujuk dia untuk baikan sama Nina.
Masalah selesai. Tapi setelah semua itu, ternyata Nina masih belum puas dengan penyataan kami kalau dia tuh berubah, akhirnya dia menceritakan semuanya padaku, unek2nya yang selama ini ada di keluarinnya sama aku, aku sih gax bisa membantah karena ternyata semuanya hanya kesalah pahaman aja. Karena dulu aku, Nina dan Ulfa termasuk temen deket juga sewaktu kelas satu, tapi waktu di kelas 2 Nina merasa ada yang aneh karen kita tuh pisah, dia lebih deket sama Nisa temenku yg paling telat maapan ma dia, dia ngerasa si Ulfa tuh kayak kacang lupa sama kulitnya aja, eh si Ulfa malah berpikir laen kan jadinya serba salah....
Da deh segitu dulu, ntar nyambung lagi....
Senin, 12 Oktober 2009
BARU,,BARU,,BARU,,BUAT CERPEN JA LAH....
Hehehehe nih cerpenku masih awal-awal belajar nulis cerpen jadi kalaw ada yg gax nyambung maklumi ja yah......
“Bintang itu tadi hadir, cerah bersinar berseri-seri dengan wajahnya yang indah, dan hatiku bersedih ketika bintang itu tak terlihat lagi“. Bertambah kembali buku yang berisi tentang puisi-puisi hatiku. Perasaan yang tak bisa kutebak. Perasaan ini timbul akibat rasa penasaranku, rasa penasaran pakah Randy seorang cowok yang katanya menyukaiku benar-benar suka padaku atau tidak.
Siang itu salah satu temanku berteriak memanggil seseorang, aku tak tau itu siapa yang ku tau dia satu ekskul denganku serta temanku itu, tapak suci.
“Fie, Randy nyari’in kamu lho...”ucapnya seusai memanggil cowok itu. Randy?? Siapa Randy aku tau dia siapa tiba-tiba nyari’in aku. Tapi aku tak begitu mementingkan hal itu, karena mungkin dia hanya bercanda. Aku pun bermain senang dengan teman-temanku.
“Randy...”Faniel ngeledek aku ketika aku baru datang. Awalnya sih kesel tiba-tiba ngeledek kayak gitu. Tapi ledekan itu terus berlanjut sampai akhirnya aku bertanya-tanya siapa dia kelas berapa dia dan kenapa Faniel bisa kenal dengannya. Dan apakah benar yang dikatakan Faniel bahwa dia suka padaku atau tidak.
Ketika pelajaran penjas, Faniel tiba-tiba berteriak memanggilku dan menyuruhku untuk segera turun seusai ganti pakaian olah raga. Ternyata cowok yang bernama Randy itu ada di bawah sedang duduk di kantin, dia ikut pertandingan tapak suci. Aku berpikir dia lumayan keren dan nggak jelek-jelek amat. Ya....rata-rata temanku bilang begitu. Teman-temanku sudah pada tau dan aku menjadi bahan ledekan.
Wah..!!! Perasaan ini makin menjadi-jadi, aku kepikiran dia terus dan aku nggak bisa membendung perasaan ini. Bagaimana bisa aku bisa merasakan ini sedang aku baru kemarin melihatnya, tapi dia benar-benar ada terus dalam pikiranku. Dia benar-benar ada hingga masuk ke dalam mimpiku. Aku bermimpi dia datang ke kelasku dan nembak aku dengan sebuah puisi cinta yang menyentuh hatiku. Tapi aku langsung terbangun dan mimpi itu tak berlanjut.
“Fie, kalau Randy nembak terima aja ya, katanya dia mau nembak kamu hari kamis” ucap Faniel ketika dia nyamperin aku di tempat dudukku. Dug..dug..dug..jantungku berdetak begitu cepat ketika Faniel berkata begitu, tanganku gemetar dan aku tak bisa berucap apa-apa, bahkan ketika Nina bertanya apa yang dikatakan Faniel tadi kepadaku aku menjawab dengan gugup.
Akibat perasaan hatiku ini, banyak puisi-puisi yang ku buat dengan perasaan ini. Hampir satu buku habis terisi dengan puisi-puisiku tentang cinta. Walaupun aku masih kelas 2 SMP, tapi ini memang perasaan yang disebut orang cinta. Perasaan yang memang sewajarnya timbul untuk anak seumuranku.
Kamis pun tiba, dan tak ada yang menyatakan rasa suka kepadaku. Ya, di hari itu yang katanya dia mau menembakku sama sekali nggak nembak aku. Aku nggak tau Faniel yang bohong atau Randy yang memang nggak berani menyatakan semuanya kepadaku. Ada sedikit rasa kekecewaan dalam hatiku. Mungkin karena dia memang tak mengatakan apa-apa padaku, jangankan nembak aku saja tak pernah berbicara padanya. Aku tau ini tidak wajar, dia sama sekali gak melakukan tahap pendekatan padaku dan aku curiga padanya. Setelah beberapa hari aku melihatnya, aku belum menemukan getaran apapun dari sorot matanya, yang ada aku hanya melihat sebuah kengkuhan yang menunjukkan tak ada sedikitpun perasaannya padaku. Itulah yang ku temukan dari sorot matanya.
Di sekolahku, belajarnya sampai sore jadi ketika masuk waktu Zhuhur dan Ashar kami shalat berjamaah di masjid depan sekolahku. Hari itu aku nggak shalat ya..maklum tamu bulanan bagi kaum wanita. Jadi aku dan kedua temanku, Icha dan Zahra yang juga nggak shalat berada di dalam kelas, anak cowok telah usai pulang shalat Jum’at dan anak cewek shalat Zhuhur. Tiba-tiba muncul seorang cowok depan kelas menjelajahi seluruh isi kelas dan itu Randy, entah apa yang ia lakukan, tapi tadi aku melihatnya disuruh salah satu guru kami dan kebetulan guru itu masuk pada jam habis shalat Jum’at.
“Itu Sofie dia duduk di belakang..”teriak Zahra kepada Randy. Aku yang saat itu deg-degan dan gemetaran hanya bisa kesel dengan Zahra yang tiba-tiba berkata seperti itu. Gawat!!satu kelas tau!!
“Fie, Randy ya Fie....”ledek salah satu temen cowok di kelasku. Aku kesel sangat-sangat kesel dengan kejadian tadi, ditambah lagi dengan pernyataan Faniel bahwa Randy titip salam untukku dengan suara yang keras. Aku nggak tau harus jawab dengan suara kuat atau hanya diam saja tapi yang jelas salam yang ditujukannya khusus untukku ku jawab dengan senang hati walaupun dalam hati dan tak ada yang mengetahui.
Perasaanku ini memang tak ada yang mengetahui karena aku memang jarang curhat tentang perasaanku ini pada mereka walaupun banyak unek-unek yang ingin aku kelurakan dan kuutarakan. Namun kadang mereka bisa menebak dengan raut wajahku yang tak bisa menahan senyum ketika mereka ngeledekin aku.
Di suatu hari tiba-tiba Faniel bilang bahwa Randy sudah tak menyukaiku lagi, bahkan aku memang melihatnya menggeleng ketika Faniel nanyak dia masih suka sama aku atau tidak. Aku nggak tau apa yang kurasakan saat itu. Dan hari itu aku benar-benar malu. Karena bangku yang ku duduki jatuh dan terbalik, semuanya memandangku dan menertawakanku termasuk Randy yang memang masih berada di sekitar situ.Aduhhh!!!itu kejadian yang paling memalukan yang ku alami dan di tambah lagi dengan adanya Randy di sana dan ikut pula tertawa.
“Cinta itu gila, datang tak dijemput pulang nggak bilang-bilang. Cinta itu gila, datang sesukanya pergi seenaknya. Cinta itu gila dan tak ada yang mengerti dengan kehadiran cinta kecuali cinta itu sendiri”. Itulah kata-kata yang bisa aku ungkapkan malam itu, cinta yang datang tak tau kapan begitupun dengan kepergiannya. Dan kata-kata itu tercipta dari apa yang barusan ku alami.
Pernyataan bahwa Randy nggak suka lagi padaku itu benar. Hari kamis Faniel bilang bahwa dia sekarang sukanya sama Icha. Dia mulai suka sama Icha ketika dia nunggui aku karena mau nembak aku, itu tepat hari selasa, itu juga informasi dari Faniel. Bertambah kembali rasa sesak yang ada di hati ini. Dan bertambah lagi puisi cinta di buku catatanku itu.
“Fie, ada yang kirim salam sama kamu...”ucapnya tiba-tiba ketika kami membersihkan kelas selagi anak cowok shalat jum’at.
“Jawab dong Fie...”pintanya padaku. Namun aku tak kunjung menjawab karena aku juga nggak tau siapa yang titip salam sama aku,apakah itu Randy tau siapa aku tak tau. Aku cuek. Tapi salah satu temanku, Tria bilang kepadaku bahwa nggak mungkin dia secepat itu nggak suka lagi sama aku. Ya aku curhat sama dia tentang apa yang di katakan Faniel padaku. Aku juga berpikir seperi itu gitu, tapi aku nggak tau bagaimana yang sebenarnya. Dan ketika pulang, aku bersama Icha satu arah jadi kami pulang bareng naik angkot. Dan tiba-tiba dia bilang “Tadi Randy titip salam lho...dia bilang kamu tuh cinta prtamanya dia, tapi masalah dia suka sama aku tu aku nggak tau..?” Aku sama sekali nggak ngerti apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang sebenarnya dia rasakan. Aku betul-betul bingung.
Tapi dengan serangkaian apa yang terjadi, sebenarnya aku masih tetap menunggunya, menunggunya jika ia masih mempunyai perasaan padaku. Dan hati ini memang masih selalu mengingatnya, bahkan ketika aku bangun tidur hal yang pertama sekali aku ingat adalah dia. Jadi sekarang aku nggak tau apa yang seharusnya kulakukan dengan adanya cinta itu.
Sekarang aku hanya butuh sebuah kepastian yang benar-benar pasti agar tak membuatku selalu menunggu dan gelisah setiap harinya. Namun kepastiannya itu entah kapan datangnya. Aku tak tau waktunya kapan dan apakah kepastian itu akan datang. Ya sebuah kepastian dalam diriku.
“Aku senantiasa melihatmu ketika engkau melintas di hadapanku. Dan aku tetap melihatmu dalam pikiranku”.
“Aku sudah menunggu dalam waktu yang lama. Namun...bintang itu belum bersinar juga”.
“Aku hanya ingin sebuah kepastian, yang tidak membuatku menunggu dan selalu gelisah”.
“Bintang itu tadi hadir, cerah bersinar berseri-seri dengan wajahnya yang indah, dan hatiku bersedih ketika bintang itu tak terlihat lagi“. Bertambah kembali buku yang berisi tentang puisi-puisi hatiku. Perasaan yang tak bisa kutebak. Perasaan ini timbul akibat rasa penasaranku, rasa penasaran pakah Randy seorang cowok yang katanya menyukaiku benar-benar suka padaku atau tidak.
Siang itu salah satu temanku berteriak memanggil seseorang, aku tak tau itu siapa yang ku tau dia satu ekskul denganku serta temanku itu, tapak suci.
“Fie, Randy nyari’in kamu lho...”ucapnya seusai memanggil cowok itu. Randy?? Siapa Randy aku tau dia siapa tiba-tiba nyari’in aku. Tapi aku tak begitu mementingkan hal itu, karena mungkin dia hanya bercanda. Aku pun bermain senang dengan teman-temanku.
“Randy...”Faniel ngeledek aku ketika aku baru datang. Awalnya sih kesel tiba-tiba ngeledek kayak gitu. Tapi ledekan itu terus berlanjut sampai akhirnya aku bertanya-tanya siapa dia kelas berapa dia dan kenapa Faniel bisa kenal dengannya. Dan apakah benar yang dikatakan Faniel bahwa dia suka padaku atau tidak.
Ketika pelajaran penjas, Faniel tiba-tiba berteriak memanggilku dan menyuruhku untuk segera turun seusai ganti pakaian olah raga. Ternyata cowok yang bernama Randy itu ada di bawah sedang duduk di kantin, dia ikut pertandingan tapak suci. Aku berpikir dia lumayan keren dan nggak jelek-jelek amat. Ya....rata-rata temanku bilang begitu. Teman-temanku sudah pada tau dan aku menjadi bahan ledekan.
Wah..!!! Perasaan ini makin menjadi-jadi, aku kepikiran dia terus dan aku nggak bisa membendung perasaan ini. Bagaimana bisa aku bisa merasakan ini sedang aku baru kemarin melihatnya, tapi dia benar-benar ada terus dalam pikiranku. Dia benar-benar ada hingga masuk ke dalam mimpiku. Aku bermimpi dia datang ke kelasku dan nembak aku dengan sebuah puisi cinta yang menyentuh hatiku. Tapi aku langsung terbangun dan mimpi itu tak berlanjut.
“Fie, kalau Randy nembak terima aja ya, katanya dia mau nembak kamu hari kamis” ucap Faniel ketika dia nyamperin aku di tempat dudukku. Dug..dug..dug..jantungku berdetak begitu cepat ketika Faniel berkata begitu, tanganku gemetar dan aku tak bisa berucap apa-apa, bahkan ketika Nina bertanya apa yang dikatakan Faniel tadi kepadaku aku menjawab dengan gugup.
Akibat perasaan hatiku ini, banyak puisi-puisi yang ku buat dengan perasaan ini. Hampir satu buku habis terisi dengan puisi-puisiku tentang cinta. Walaupun aku masih kelas 2 SMP, tapi ini memang perasaan yang disebut orang cinta. Perasaan yang memang sewajarnya timbul untuk anak seumuranku.
Kamis pun tiba, dan tak ada yang menyatakan rasa suka kepadaku. Ya, di hari itu yang katanya dia mau menembakku sama sekali nggak nembak aku. Aku nggak tau Faniel yang bohong atau Randy yang memang nggak berani menyatakan semuanya kepadaku. Ada sedikit rasa kekecewaan dalam hatiku. Mungkin karena dia memang tak mengatakan apa-apa padaku, jangankan nembak aku saja tak pernah berbicara padanya. Aku tau ini tidak wajar, dia sama sekali gak melakukan tahap pendekatan padaku dan aku curiga padanya. Setelah beberapa hari aku melihatnya, aku belum menemukan getaran apapun dari sorot matanya, yang ada aku hanya melihat sebuah kengkuhan yang menunjukkan tak ada sedikitpun perasaannya padaku. Itulah yang ku temukan dari sorot matanya.
Di sekolahku, belajarnya sampai sore jadi ketika masuk waktu Zhuhur dan Ashar kami shalat berjamaah di masjid depan sekolahku. Hari itu aku nggak shalat ya..maklum tamu bulanan bagi kaum wanita. Jadi aku dan kedua temanku, Icha dan Zahra yang juga nggak shalat berada di dalam kelas, anak cowok telah usai pulang shalat Jum’at dan anak cewek shalat Zhuhur. Tiba-tiba muncul seorang cowok depan kelas menjelajahi seluruh isi kelas dan itu Randy, entah apa yang ia lakukan, tapi tadi aku melihatnya disuruh salah satu guru kami dan kebetulan guru itu masuk pada jam habis shalat Jum’at.
“Itu Sofie dia duduk di belakang..”teriak Zahra kepada Randy. Aku yang saat itu deg-degan dan gemetaran hanya bisa kesel dengan Zahra yang tiba-tiba berkata seperti itu. Gawat!!satu kelas tau!!
“Fie, Randy ya Fie....”ledek salah satu temen cowok di kelasku. Aku kesel sangat-sangat kesel dengan kejadian tadi, ditambah lagi dengan pernyataan Faniel bahwa Randy titip salam untukku dengan suara yang keras. Aku nggak tau harus jawab dengan suara kuat atau hanya diam saja tapi yang jelas salam yang ditujukannya khusus untukku ku jawab dengan senang hati walaupun dalam hati dan tak ada yang mengetahui.
Perasaanku ini memang tak ada yang mengetahui karena aku memang jarang curhat tentang perasaanku ini pada mereka walaupun banyak unek-unek yang ingin aku kelurakan dan kuutarakan. Namun kadang mereka bisa menebak dengan raut wajahku yang tak bisa menahan senyum ketika mereka ngeledekin aku.
Di suatu hari tiba-tiba Faniel bilang bahwa Randy sudah tak menyukaiku lagi, bahkan aku memang melihatnya menggeleng ketika Faniel nanyak dia masih suka sama aku atau tidak. Aku nggak tau apa yang kurasakan saat itu. Dan hari itu aku benar-benar malu. Karena bangku yang ku duduki jatuh dan terbalik, semuanya memandangku dan menertawakanku termasuk Randy yang memang masih berada di sekitar situ.Aduhhh!!!itu kejadian yang paling memalukan yang ku alami dan di tambah lagi dengan adanya Randy di sana dan ikut pula tertawa.
“Cinta itu gila, datang tak dijemput pulang nggak bilang-bilang. Cinta itu gila, datang sesukanya pergi seenaknya. Cinta itu gila dan tak ada yang mengerti dengan kehadiran cinta kecuali cinta itu sendiri”. Itulah kata-kata yang bisa aku ungkapkan malam itu, cinta yang datang tak tau kapan begitupun dengan kepergiannya. Dan kata-kata itu tercipta dari apa yang barusan ku alami.
Pernyataan bahwa Randy nggak suka lagi padaku itu benar. Hari kamis Faniel bilang bahwa dia sekarang sukanya sama Icha. Dia mulai suka sama Icha ketika dia nunggui aku karena mau nembak aku, itu tepat hari selasa, itu juga informasi dari Faniel. Bertambah kembali rasa sesak yang ada di hati ini. Dan bertambah lagi puisi cinta di buku catatanku itu.
“Fie, ada yang kirim salam sama kamu...”ucapnya tiba-tiba ketika kami membersihkan kelas selagi anak cowok shalat jum’at.
“Jawab dong Fie...”pintanya padaku. Namun aku tak kunjung menjawab karena aku juga nggak tau siapa yang titip salam sama aku,apakah itu Randy tau siapa aku tak tau. Aku cuek. Tapi salah satu temanku, Tria bilang kepadaku bahwa nggak mungkin dia secepat itu nggak suka lagi sama aku. Ya aku curhat sama dia tentang apa yang di katakan Faniel padaku. Aku juga berpikir seperi itu gitu, tapi aku nggak tau bagaimana yang sebenarnya. Dan ketika pulang, aku bersama Icha satu arah jadi kami pulang bareng naik angkot. Dan tiba-tiba dia bilang “Tadi Randy titip salam lho...dia bilang kamu tuh cinta prtamanya dia, tapi masalah dia suka sama aku tu aku nggak tau..?” Aku sama sekali nggak ngerti apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang sebenarnya dia rasakan. Aku betul-betul bingung.
Tapi dengan serangkaian apa yang terjadi, sebenarnya aku masih tetap menunggunya, menunggunya jika ia masih mempunyai perasaan padaku. Dan hati ini memang masih selalu mengingatnya, bahkan ketika aku bangun tidur hal yang pertama sekali aku ingat adalah dia. Jadi sekarang aku nggak tau apa yang seharusnya kulakukan dengan adanya cinta itu.
Sekarang aku hanya butuh sebuah kepastian yang benar-benar pasti agar tak membuatku selalu menunggu dan gelisah setiap harinya. Namun kepastiannya itu entah kapan datangnya. Aku tak tau waktunya kapan dan apakah kepastian itu akan datang. Ya sebuah kepastian dalam diriku.
“Aku senantiasa melihatmu ketika engkau melintas di hadapanku. Dan aku tetap melihatmu dalam pikiranku”.
“Aku sudah menunggu dalam waktu yang lama. Namun...bintang itu belum bersinar juga”.
“Aku hanya ingin sebuah kepastian, yang tidak membuatku menunggu dan selalu gelisah”.
Langganan:
Postingan (Atom)