Happy Reading :D
It's A Secret
“Adek .. “ sapa kakak kelas yang
baru ku kenal hari itu.
“Dian kan ?”
“Iya kak, ada apa ?”, aku bertanya
penasaran pada kakak kelasku itu.
“Hmm .. nggak. Nama ku Chilley”, dia
memperkenalkan diri kepadaku. Aku bingung. Ini hari kelimaku ada di sini,
kenapa kakak ini kenal sama aku ?
“Hobi nulis kan ? Cerpenmu pernah
dimuat di salah satu majalah kan ? Wah ! Pasti yang ku katakan tadi benar
semua”, kak Chilley berkata dengan menggebu-gebu sedang aku terkaget-kaget
dibuatnya. Aku muris baru, dari mana dia bisa tau itu ? Yang tau itu semua
hanya teman-teman SMPku saja, bahkan teman SMA sekelasku saja belum pada tau,
kenapa dia tau ?
“ Kakak kok tau ? tanyaku dengan
nada penasaran. Tapi dia hanya asyik bercakap-cakap dengan temannya tanpa
memperdulikan aku yang penasaran.
“Adek, ada yang kirim salam loh”,
kak Chilley berkata dengan nada menggodaku. Wew ! Baru 5 hari aku berada di
sekolah ini, kenapa sudah ada yang naksir ?
“Siapa kak ?” aku bertanya pada
kakak itu, tapi kakak itu keburu pergi meninggalkan kelasku.
. . . .
Bosan ! Satu kata itu saja yang ku
ingat sepanjang hari. Entah kenapa, tapi setiap hari aku pikir memang
membosankan, bahkan menulispun aku nggak selera. Hmm ... tapi sepertinya ada
sesuatu, aah ! Kak Chilley dan cowok yang kirim salam ke aku. Siapa ya ? Kak
Chilley kok nggak bilang siapa sih ? Masak bodo ah !
. . . .
Pagi ini aku bangun dengan sejuta
rasa malas. Jalanku saja gontai tak bergairah, tapi tetap saja ku paksakan saja
untuk sekolah. Tiba di kelas, aku kaget dengan sebuah kotak berwarna merah
dengan pita yang berkeliling di sekitar kotak itu. Punya siapa itu ? pikirku
dalam hati.
“Itu tadi ada kakak kelas yang
meletakkannya, untukmu dari seorang cowok anak kelas XI IPA 3.” Tiba-tiba salah
satu temanku bersuara dan menjelaskan tentang kotak itu. Aku kaget, untukku ?
Apa cowok yang memberi kado ini yang dimaksud kak Chilley semalam ? Wuah ! Rasa
penasaranku bertambah.
Aku sama sekali tak membuka kado
itu, ku simpan memang tapi tak pernah ingin membukanya. Biarkan saja kado itu
tetap utuh sampai ku ketahui siapa orang ini.
. . . .
“Pagi sayang … “ suara kak Chilley sudah membahana di
pagi ini. Aku hanya memberikan senyumku yang acuh taka uh padanya.
“Suaranya mana nih ? Kok Cuma senyum
aja sih ?”, dia memprotes keadaanku.
“Pagi kak Cabee..” balasku sambil
mengejeknya.
“Kok cabe sih ?! Huh ! hmm… minta
nomor hpmu dong, please !” Wew ! Ada apa ini tiba-tiba minta nomor handphone ?
Tapi karena malas berpikir ya sudah aku berikan saja nomor handphoneku pada kak
Cabe itu.
“0852702397892”, kataku menyebutkan
nomor handphoneku sendiri.
“Thanks, adek sayaang !”, katanya
sambil ngeloyor pergi.
….
“PR ! PR ! PR ! dan PR ! PR menumpuk
malam ini, huh ! Rencana santai untuk mala mini malah terganggu dengan PR.
“Dreeett !! Dreeett !!” HP-ku
bergetar tanda SMS masuk. Ah, paling Reni teman semejaku itu. Ku buka sms itu
dengan rasa malas dan kaget karena ternyata itu bukan dari Reni tetapi malah nomor yang tidak aku kenal. Siapa
yah ?
-Hey. Dian- itu SMS yang ku terima. Otakku berpikir,
apakah ini kak Chilley ? Well, mungkin saja.
-Yap ! Ini siapa ?-
-Daniel-
-Daniel siapa yah ? Daniel mana ?-
Aku belum puas, aku tidak mengetahui
itu Daniel siapa dan Daniel mana karena setelah SMSku yang terakhir dia tidak membalas
lagi SMSku. Karena tak kunjung juga mendapat balasan, akhirnya aku tidak
memerdulikannya lagi, ku tutup bukuku dank ku tutup mataku sampai esok pagi.
….
“Sudah beberapa hari ini tumben kak
Cabe gak nyamperin ke kelasku ini, biasanya dia sangat rutin datang ke sini.
Walaupun hanya sekedar untuk bercakap-cakap tentang teman cowoknya yang dia
bilang sih naksir aku itu.
Dreeett !! Dreeett !! HP-ku bergetar
tanda SMS masuk dan aku segera membukanya.
-Kalau kamu ingin mengetahui siapa
Daniel dan siapa cowok yang sering di ceritakan Chilley ke kamu, kamu bisa
datang ke taman belakang sekolah sepulang sekolah, DL-
Ini serius atau cuma mau iseng saja
yah ? Tapi aku penasaran, yah penasaran. Habisnya cowok yang diceritakan kak
Chilley si Cabe itu tau semua tentang aku. Dari aku hobi nulis, sekolah SMP di
mana sampai alamat rumahpun dia tau. Namun, atas nama rasa penasaranku aku
memutuskan pergi ke taman belakang sekolah.
….
Huh ! Sepertinya aku benar-benar di
kerjai, aku hanya sendiri di sini, tak ada siapapun, hanya bunga-bunga dan
bangku taman yang sedang ku duduki ini. Aku bangkit berniat untuk pergi pulang,
namun sebuah suara menahanku.
“Mau ke mana ?”, aku berbalik
mencoba mencari asal suara itu. Aku terkejut !
“Kenapa diam ? Heran yah ? Gak perlu
heran kita memang satu sekolah kok,. Aku Daniel. “,
“Bukannya nama kamu Dendi ?”, aku
bertanya gugup. Yah, aku mengenalnya, dia kakak kelasku sewaktu SMP dan dia
juga yang pernah menyatakan cintanya padaku dank u tolak.
“Deniansyah Daniel”, katanya mantap.
“Aku senang sekali ketika mendengar
kamu ada di sekolah ini. Aku langsung cari info tentang kamu, tanya-tanya
tentang kamu ke teman kamu dan yah, aku yang menyuruh Chilley untuk buat kamu
penasaran. Mungkin kamu kesal, tapi aku nggak peduli, itu memang tujuanku. Aku
masih sayang sama kamu..”.
Aku hanya diam. Oh Tuhan. Kenapa dia
berusaha mencari informasi tentang aku. Dulu aku memang pernah menolaknya
mentah-mentah, bukan karena aku sombong atau apa, hanya karena memang aku
memang tak suka dan gak mau pacaran dulu. Tapi sekarang ? dia benar-benar
membuatku gila !
“Well, aku butuh jawaban, terserah
kamu mau jawab kapan, aku akan menunggu”, dia diam sejenak, “asal kamu tau
saja, aku gak akan menyerah !”, katanya lagi-lagi dengan nada suara yang
mantap. Aku masih diam. Dna dia pergi dari taman ini.
“GUBRAAKK !” aku jatuh terduduk di
bangku taman. BINGUNG !
….
“Honey, perlu di antar pulang ?”
“Tidak, tidak usah. Aku pulang
sendiri saj. Makasih Hun..”
~END~
WIDYA_SP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar