Selasa, 13 Maret 2012

It's A Secret

Hey ! Mau share cerpen lagi (eh bisa di bilang cerpen gak yah ? soalnya sepertinya singkat banget ini :D hehe), tapi bukan lanjutan "Don't Hate Me Please" yah. Ini judul lain. Aku buatnya waktu masih baru-baru masuk SMA, masih banyak kekurangan, mungkin dari segi bahasa dan terlebih ceritanya, bagi yang baca kalau merasa ada yang kurang minta komennya yah :)
Happy Reading :D


It's A Secret 

            “Adek .. “ sapa kakak kelas yang baru ku kenal hari itu.
            “Dian kan ?”
            “Iya kak, ada apa ?”, aku bertanya penasaran pada kakak kelasku itu.
         “Hmm .. nggak. Nama ku Chilley”, dia memperkenalkan diri kepadaku. Aku bingung. Ini hari kelimaku ada di sini, kenapa kakak ini kenal sama aku ?
            “Hobi nulis kan ? Cerpenmu pernah dimuat di salah satu majalah kan ? Wah ! Pasti yang ku katakan tadi benar semua”, kak Chilley berkata dengan menggebu-gebu sedang aku terkaget-kaget dibuatnya. Aku muris baru, dari mana dia bisa tau itu ? Yang tau itu semua hanya teman-teman SMPku saja, bahkan teman SMA sekelasku saja belum pada tau, kenapa dia tau ?
            “ Kakak kok tau ? tanyaku dengan nada penasaran. Tapi dia hanya asyik bercakap-cakap dengan temannya tanpa memperdulikan aku yang penasaran.
            “Adek, ada yang kirim salam loh”, kak Chilley berkata dengan nada menggodaku. Wew ! Baru 5 hari aku berada di sekolah ini, kenapa sudah ada yang naksir ?
            “Siapa kak ?” aku bertanya pada kakak itu, tapi kakak itu keburu pergi meninggalkan kelasku.
. . . .

            Bosan ! Satu kata itu saja yang ku ingat sepanjang hari. Entah kenapa, tapi setiap hari aku pikir memang membosankan, bahkan menulispun aku nggak selera. Hmm ... tapi sepertinya ada sesuatu, aah ! Kak Chilley dan cowok yang kirim salam ke aku. Siapa ya ? Kak Chilley kok nggak bilang siapa sih ? Masak bodo ah !
. . . .

            Pagi ini aku bangun dengan sejuta rasa malas. Jalanku saja gontai tak bergairah, tapi tetap saja ku paksakan saja untuk sekolah. Tiba di kelas, aku kaget dengan sebuah kotak berwarna merah dengan pita yang berkeliling di sekitar kotak itu. Punya siapa itu ? pikirku dalam hati.
            “Itu tadi ada kakak kelas yang meletakkannya, untukmu dari seorang cowok anak kelas XI IPA 3.” Tiba-tiba salah satu temanku bersuara dan menjelaskan tentang kotak itu. Aku kaget, untukku ? Apa cowok yang memberi kado ini yang dimaksud kak Chilley semalam ? Wuah ! Rasa penasaranku bertambah.
            Aku sama sekali tak membuka kado itu, ku simpan memang tapi tak pernah ingin membukanya. Biarkan saja kado itu tetap utuh sampai ku ketahui siapa orang ini.
. . . .

           Pagi sayang … “ suara kak Chilley sudah membahana di pagi ini. Aku hanya memberikan senyumku yang acuh taka uh padanya.
            “Suaranya mana nih ? Kok Cuma senyum aja sih ?”, dia memprotes keadaanku.
            “Pagi kak Cabee..” balasku sambil mengejeknya.
            “Kok cabe sih ?! Huh ! hmm… minta nomor hpmu dong, please !” Wew ! Ada apa ini tiba-tiba minta nomor handphone ? Tapi karena malas berpikir ya sudah aku berikan saja nomor handphoneku pada kak Cabe itu.
            “0852702397892”, kataku menyebutkan nomor handphoneku sendiri.
            “Thanks, adek sayaang !”, katanya sambil ngeloyor pergi.
….

            “PR ! PR ! PR ! dan PR ! PR menumpuk malam ini, huh ! Rencana santai untuk mala mini malah terganggu dengan PR.
            “Dreeett !! Dreeett !!” HP-ku bergetar tanda SMS masuk. Ah, paling Reni teman semejaku itu. Ku buka sms itu dengan rasa malas dan kaget karena ternyata itu bukan dari Reni  tetapi malah nomor yang tidak aku kenal. Siapa yah ?
            -Hey. Dian-  itu SMS yang ku terima. Otakku berpikir, apakah ini kak Chilley ? Well, mungkin saja.
            -Yap ! Ini siapa ?-
            -Daniel-
            -Daniel siapa yah ? Daniel mana ?-
            Aku belum puas, aku tidak mengetahui itu Daniel siapa dan Daniel mana karena setelah SMSku yang terakhir dia tidak membalas lagi SMSku. Karena tak kunjung juga mendapat balasan, akhirnya aku tidak memerdulikannya lagi, ku tutup bukuku dank ku tutup mataku sampai esok pagi.
….
            “Sudah beberapa hari ini tumben kak Cabe gak nyamperin ke kelasku ini, biasanya dia sangat rutin datang ke sini. Walaupun hanya sekedar untuk bercakap-cakap tentang teman cowoknya yang dia bilang sih naksir aku itu.
            Dreeett !! Dreeett !! HP-ku bergetar tanda SMS masuk dan aku segera membukanya.
            -Kalau kamu ingin mengetahui siapa Daniel dan siapa cowok yang sering di ceritakan Chilley ke kamu, kamu bisa datang ke taman belakang sekolah sepulang sekolah, DL-
            Ini serius atau cuma mau iseng saja yah ? Tapi aku penasaran, yah penasaran. Habisnya cowok yang diceritakan kak Chilley si Cabe itu tau semua tentang aku. Dari aku hobi nulis, sekolah SMP di mana sampai alamat rumahpun dia tau. Namun, atas nama rasa penasaranku aku memutuskan pergi ke taman belakang sekolah.
….
            Huh ! Sepertinya aku benar-benar di kerjai, aku hanya sendiri di sini, tak ada siapapun, hanya bunga-bunga dan bangku taman yang sedang ku duduki ini. Aku bangkit berniat untuk pergi pulang, namun sebuah suara menahanku.
            “Mau ke mana ?”, aku berbalik mencoba mencari asal suara itu. Aku terkejut !
            “Kenapa diam ? Heran yah ? Gak perlu heran kita memang satu sekolah kok,. Aku Daniel. “,
            “Bukannya nama kamu Dendi ?”, aku bertanya gugup. Yah, aku mengenalnya, dia kakak kelasku sewaktu SMP dan dia juga yang pernah menyatakan cintanya padaku dank u tolak.
            “Deniansyah Daniel”, katanya mantap.
            “Aku senang sekali ketika mendengar kamu ada di sekolah ini. Aku langsung cari info tentang kamu, tanya-tanya tentang kamu ke teman kamu dan yah, aku yang menyuruh Chilley untuk buat kamu penasaran. Mungkin kamu kesal, tapi aku nggak peduli, itu memang tujuanku. Aku masih sayang sama kamu..”.
            Aku hanya diam. Oh Tuhan. Kenapa dia berusaha mencari informasi tentang aku. Dulu aku memang pernah menolaknya mentah-mentah, bukan karena aku sombong atau apa, hanya karena memang aku memang tak suka dan gak mau pacaran dulu. Tapi sekarang ? dia benar-benar membuatku gila !
            “Well, aku butuh jawaban, terserah kamu mau jawab kapan, aku akan menunggu”, dia diam sejenak, “asal kamu tau saja, aku gak akan menyerah !”, katanya lagi-lagi dengan nada suara yang mantap. Aku masih diam. Dna dia pergi dari taman ini.
            “GUBRAAKK !” aku jatuh terduduk di bangku taman. BINGUNG !
….
            “Honey, perlu di antar pulang ?”
            “Tidak, tidak usah. Aku pulang sendiri saj. Makasih Hun..”

~END~


 WIDYA_SP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar